Thursday, March 6, 2014

Tidak ada Sabotase dalam kasus ledakan gudang amunisi di Pondok Dayung ?

Kasus meledaknya amunisi di gudang penyimpanan milik Kopaska, TNI AL di Pondok Dayung pada hari Rabu, 5 Maret 2014 menarik sekali untuk dicermati.  Apanya yang menarik ?

Bagi saya yang orang awam ini peristiwa tersebut sangat menarik untuk ditelaah, berangkat dari asumsi-asumsi awal saya sebagai orang awam.
- asumsi saya bahwa prajurit Kopaska pasti sudah terlatih baik dan paham betul bagaimana menjaga dan memelihara amunisi di tempat tersebut, dan sudah melakukan hal tersebut selama puluhan tahun, sehingga kemungkinan terjadi kecerobohan atau kesalahan sangat kecil.
- selain prosedur penjagaan yang sudah dipahami dengan baik, kita juga sudah lihat bahwa TNI (dan TNI AL) terbukti selama ini bisa memelihara peralatan yg mereka miliki dengan baik,  terbukti misalnya tank-tank tua PT-76 buatan tahun 1960an masih bisa dioperasikan dengan baik, apalagi hanya merawat dan memelihara amunisi ringan untuk pistol atau senjata laras panjang tentu itu bukan masalah

Faktanya, amunisi di gudang tersebut meledak hebat, merusakkan atap genteng, memecahkan kaca dan melukai lebih dari 80 orang dan menewaskan satu prajurit.

Hal berikut yang saya cermati adalah pernyataan resmi dari Kapuspen TNI  yang bagi saya (dan bagi penganut teori konspirasi) akan terdengar mencurigakan.

"Tidak ada sabotase, tidak ada hal negatif tentang meledaknya gudang amunisi Komando Pasukan Katak," kata Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul dalam jumpa pers di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2014).  

Ini yang menarik bagi saya, kenapa pagi-pagi sudah buru-buru membantah adanya sabotase ?  tidakkah lebih bijaksana untuk menunggu hasil penelitian bersifat final baru mengeluarkan pernyataan resmi ?  Demikian juga yang dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi I Pertahanan DPR RI Tubagus Hasanuddin: "Penyebab ledakan dari hasil mawas lapangan dan pengamanan AL.Tidak ada sabotase, tidak ada kelalaian," ujar Tubagus.

Tidak kurang perwira tertinggi di jajaran TNI AL yaitu KASAL juga membuat pernyataan serupa. Lengkapnya saya kutip dari Republika Online sbb: Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio, menegaskan tidak ada unsur sabotase dalam peristiwa meledaknya gudang amunisi komando pasukan katak kawasan armada barat, pondok dayung, Tanjung Priok, Rabu (5/3) pada 10.30 WIB.  Perhatikan pernyataan ini diucapkan pada pk 10.30 jadi kurang dari 2 jam setelah peristiwa.

Justru dengan para pejabat berulang kali mengatakan tidak ada sabotase, logika saya didorong ke arah sebaliknya, bahwa ada sabotase dalam peristiwa itu, dan para perwira ini tidak sadar usaha mereka menutupi sabotase tersebut justru membukanya.

Pertanyaan berikut untuk bahan telaahan kita, apa kira-kira penyebab ledakan ? 

Salah satu berita di Koran menyebutkan asal api dari kortsluiting listrik.  Jika benar ada hubungan pendek arus listrik, dari perangkat apa ? apakah ada prajurit yang menghidupkan radio atau TV di gudang amunisi ? atau menyalakan kompor listrik atau pemanas kopi (ini lebih aneh lagi ?) atau hubungan pendek berasal dari instalasi listrik PLN, misalnya lampu ruangan ?  

Penganut teori konspirasi akan mempertanyakan segala hal sampai detail dan sekecil-kecilnya dan mencari tahu apakah ada kejanggalan atau indikasi menutup-nutupi fakta yang sesungguhnya. Ini menjadi tantangan bagi TNI AL untuk melakukan investigasi menyeluruh dan membuat laporan terbuka pada masyarakat.  Rakyat pembayar pajak berhak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam peristiwa ini.







 

No comments:

Post a Comment