Monday, January 19, 2015

Kenapa Komisaris Jenderal Budi Gunawan ?

Konspirasi di Indonesia seringkali terlihat menggelikan. Kenapa ? Karena dengan mudah bisa dibaca dan ditebak, apa yg sebetulnya terjadi, siapa yg berkepentingan, siapa yg diuntungkan, siapa memanfaatkan siapa, siapa dikorbankan, dst.

Demikian pula dengan kasus pencalonan Kom Jen Budi Gunawan menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (kalau hal itu kita sebut sebagai konspirasi). Tidak sulit bagi publik untuk tahu atau menduga apa yg terjadi dan siapa yg berkepentingan dg pencalonan Budi Gunawan ini menjadi Kapolri.

Membaca Mingguan Tempo, edisi 25 Januari 2015, kita bisa mendapat gambaran yg cukup jelas.

Bagi kita ada sejumlah pertanyaan, jawaban dari pertanyaan ini bisa jadi adalah pintu masuk untuk menyibak konspirasinya.

  1. Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, akan pensiun pada Oktober 2015, kenapa baru bulan Januari 2015 Presiden Joko Widodo sudah bersusah payah mencari penggantinya ?
  2. Kenapa Presiden Joko Widodo begitu ngotot mencalonkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yg baru ?  apakah memang hanya ada satu calon yg layak ?, dari sekian banyak Komisaris Jenderal, tidak ada nama lain yg diusulkan ?
  3. Kenapa Joko Widodo tidak melibatkan PPATK dan KPK sebelum mengusulkan nama Budi Gunawan, padahal dalam proses penyusunan kabinet Joko Widodo melakukan hal tersebut.
  4. Kenapa Megawati dan Surya Paloh mendesak Joko Widodo untuk tetap melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri, padahal KPK sudah mengeluarkan status tersangka pada Budi Gunawan.
  5. Kenapa KPK baru sekarang mempermasalahkan rekening gendut dari Jenderal Budi Gunawan, terlebih menetapkan status tersangkanya tidak lama setelah ybs ditetapkan sebagai calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo ?
  6. Kenapa seluruh komponen DPR baik Koalisis Merah Putih maupun Koalisi Indonesia Hebat yg selama ini selalu berseteru dan berselisih, bisa kompak satu suara mendukung pencalonan Budi Gunawan, apa yg mempersatukan mereka, kepentian bersama apa ?
  7. Pada saat PPATK melaporkan adanya transaksi mencurigakan pada rekening milik Budi Gunawan dan melaporkan hal tersebut ke Polri pada tahun 2010, kenapa Polri (melalui Bareskrim) menyatakan bahwa Budi Gunawan bersih ?

Silakan Anda pikirkan kejanggalan-kejanggalan di atas, terdengar aneh, tapi itulah fakta yg terjadi dengan negara kita.

Friday, June 27, 2014

Saya takut.....

Jujur saja, perkembagan proses pilpres dari hari ke hari membuat saya takut dan semakin takut.....

Takut melihat begitu besarnya ambisi seseorang untuk menjadi presiden.  Ambisi yang sudah dibangun bertahun-tahun, menghabiskan begitu banyak biaya dan energi, dan sekarang menggunakan segala cara untuk mencapai ambisi tersebut, ambisi menjadi presiden.

Pertanyaan yang kemudian muncul, apa latar belakang keinginan menjadi presiden, apakah betul hendak mewujudkan rakyat yg kuat berdaulat, adil dan makmur seperti yang didengungkan selama ini ?  atau dasar ambisi itu adalah keinginan berkuasa, hasrat berkuasa untuk kepentingan diri sendiri dan golongannya.

Pertanyaan ini relevan jika kita lihat dengan cara apa tujuan itu mau dicapai.  Jika cita-cita menjadi presiden dilakukan dengan cara yang santun, halus, simpatik maka kita bisa berharap bahwa capres tersebut memang "mencintai" dan peduli pada rakyat.  Tapi bagaimana jika ambisi menjadi presiden dilakukan dengan menjelek-jelekkan pihak lain, fitnah dan bahkan membantah atau memelintir fakta yang sungguh terjadi, juga dengan ancaman kekerasan.

Anda tentu paham siapa yg saya maksud, tidak lain Prabowo Subianto.

Prabowo saya lihat menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya sebagai presiden, berikut ini beberapa yang bisa saya catat:

  1. Membangun koalisi dengan berbagai pihak berbasis transaksi. Anda lihat sendiri bagaimana Prabowo terang-terangan menggunakan "politik transaksional" untuk membangun koalisi.  Aburizal Bakri dan Mahfud MD ditawari posisi "di atas menteri". 
  2. Kubu Prabowo tidak habis-habisnya menggunakan berbagai fitnah yang belakangan tidak terbukti: diantaranya Jokowi Cina, Jokowi Kristen, belakangan terbukti bahwa Jokowi Indonesia asli dan muslim sejak lahir, bahwa Jokowi juga seorang Haji.
  3. Fitnah adanya Surat dari Megawati ke Jaksa Agung memohon agar Jokowi tidak diusut keterlibatan dalam kasus pengadaan bus Trans Jakarta, belakangan terbukti surat itu palsu dan dibuat oleh salah satu anggota tim Prabowo.
  4. Fitnah adanya transkrip  rekaman pembicaraan Megawati dengan Jaksa Aguns soal permohonan agar Jokowi tidak diusut.
  5. Survey palsu Gallup, disiarkan oleh TV One yang menyebutkan bahwa Prabowo unggul 52% dibandingkan dengan Jokowi, belakangan terbukti itu survey palsu,
  6. Ancaman penggunaan kekerasan oleh pensiunan Kopassus menanggapi pernyataan Wiranto soal pemecatan Prabowo dari ABRI.
  7. Fitnah yg dilakukan tidak lagi secara sembunyi-sembunyi lewat media sosial tapi secara terang-terangan dengan membuat tabloid "Obor Rakyat" yang dicatak dan dikirimkan ke berbagai pesantren di Pulau Jawa.

Selain berbagai fitnah dan kampanye kotor yang dilakukan Prabowo, karakter Prabowo itu sendiri bagi saya sudah menakutkan.
  1. Anda bisa simak misalnya, pidato Prabowo di suatu kesempatan, dia mengatakan akan menggunaan strategi kelima yaitu "menjarah rumah yang sedang terbakar", apa yang dimaksud, hanya Prabowo sendiri yang tahu, yang jelas itu adalah strategi dengan menggunakan kekerasan.  
  2. Saat ini Prabowo mengutip kembali pernyataan Gus Dur yang memuji Prabowo sebagai seorang nasionalis, tapi tahukah Anda bahwa Prabowo malu punya presiden buta seperti Gus Dur ?
  3. Inkonsistensi Prabowo, dia mengatakan bahwa perintah penculikan datang dari presiden saat itu yaitu Soeharto, apakah benar, kenapa baru sekarang dikatakan ? lalu kalau benar Soeharto yang memerintahkan penculikan, kenapa Prabowo sekarang justru hendak mengangkat Soeharto sebagai pahlawan nasional, tidakkah itu usaha Prabowo untuk mengambil hati "kaum orde baru".
  4. Prabowo selama ini sesumbar bahwa ia anti asing, anti neoliberalisme dan mau membangun kemandirian ekonomi Indonesia. Faktanya Hashim Djojohadikusumo berpidato di suatu forum di Amerika Serikat dan  terang-terangan "menjual" Indonesia di sana. 
Saya persilakan Anda untuk secara jujur dengan pikiran terbuka melakukan penilaian.  Tapi, sekali lagi jujur saja: saya takut....

Wednesday, June 4, 2014

Apakah Betul Prabowo Anti Amerika ?

Dalam kampanyenya, Prabowo selalu gembar-gembor dengan sikapnya yang anti kapitalis, anti neoliberalisme, anti asing, mau mengembangkan kemandirian ekonomi kerakyatan dan seterusnya dan seterusnya......

Apakah Anda percaya dengan pernyataan-pernyataan itu ?

Bahwa Prabowo dicekal masuk Amerika itu betul, tapi itu sama sekali tidak menjadi jaminan atas sikap politik (atau kiblat) Prabowo, demikian juga dari pihak Amerika sama sekali tidak ada hubungannya dengan keputusan para pemilik modal yg bercokol di Amerika.

Silakan Anda simak, rekaman pidato Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo Subianto) yang adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, di Washington DC, 2013, di Youtube berikut ini.

 

Silakan Anda simak dan cermati kalimat demi kalimat yg diucapkan oleh Hashim, dan Anda akan sadar siapa penjual bangsa yang begitu lihai menipu rakyat Indonesia.  

Adalah tugas kita semua untuk menyadarkan rakyat, siapa yang layak dipilih sebagai presiden Indonesia.

Sunday, May 18, 2014

Siapa Dalang Kerusuhan 1998 ?

Apa yang terjadi pada tahun 1998, akhir-akhir ini diungkit-ungkit kembali, karena salah satu capres yaitu Prabowo Subianto terlibat dalam kasus penculikan aktivis pro reformasi pada tahun tersebut.

Bahwa Prabowo terlibat atau bahkan merupakan otak dari penculikan aktivis pada tahun 1998 tersebut telah jelas dinyatakan dalam hasil pemeriksaan DKP (Dewan Kehormatan Perwira) yang dipimpin oleh Jenderal Subagyo HS, bahkan Prabowo telah dikenakan hukuman diberhentikan dari dinas militer.

Namun bila kita lihat kembali peristiwa 1998, penculikan aktivis sebetulnya hanya satu bagian kecil saja dari serangkaian peristiwa yang saling berhubungan, termasuk berbagai kerusuhan, penjarahan, pembakaran, pemerkosaan (puluhan atau ratusan wanita dengan etnis Tionghoa) yang ujungnya adalah berhentinya Soeharto sebagai presiden Indonesia.

Pertanyaan yang jauh lebih besar untuk peristiwa yang jauh lebih besar yaitu kerusuhan 1998 masih tetap misteri hingga saat ini.
- siapa sebetulnya dalang dari kerusuhan 1998
- seperti apa skenarionya
- apakah ada negara asing yang terlibat dalam skenario ini (baca: Amerika Serikat)
- siapa aktor-aktor utama dalam kerusuhan 1998

Hasil investigasi yang dilakukan oleh TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) yg dipimpin oleh Jenderal Pol. Dai Bahtiar sebetulnya sudah jelas menyebutkan bahwa kerusuhan yang terjadi jelas merupakan rekayasa, yg terstruktur dan terencana dengan sangat baik. Dan bahwa patut diduga melibatkan atau indikasi melibatkan pasukan khusus atau tentara berkemampuan khusus.

Rumusan tersebut jelas menunjuk pada satu orang yaitu Letnan Jenderal Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad, setelah sebelumnya menjabat Komandan Jenderal Kopassus.

Benar atau tidak ? wallahualam, hanya Allah SWT yang tahu.

Sebagai pembanding, silakan baca reportasi Asiaweek. Asiaweek mengungkap Dalang dibalik Peristiwa Mei 1998.

Tuesday, May 6, 2014

Kasus Pedofil di Jakarta International School


Kita semua kaget dengan kasus pelecehan, kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak-anak di Jakarta International School. 

Jika kita jeli melihat kasus ini, kita akan bisa dengan cepat melihat hal-hal yang janggal dalam kasus ini.

1. Bagaimana mungkin pelecehan dan perkosaan terhadap anak-anak ini bisa terjadi dalam  rentang waktu yang sangat singkat, pada saat waktu istirahat siswa atau pada saat siswa sedang buang air di kamar kecil ?
Selain itu kejahatan itu dilakukan oleh sejumlah orang, bukan pelaku tunggal.....





Timothy Carr

Friday, April 18, 2014

Ada Apa dengan Prabowo ?

Saya menerima kiriman gambar berikut dari seseorang beberapa hari yang lalu.  Cukup aneh, dan - jika benar - tentu menakutkan sekali.

Beberapa pertanyaan yg muncul:
- apa betul ini akun twitter milik Abraham Samad ?
- jika betul akun milik Samad, ada apa dengan Prabowo ?
- apakah yang disebutkan dalam twiter ini benar adanya, atau sekedar fitnah tanpa dasar ?

Silakan Anda simak capture gambar terlampir baik-baik.

Segera setelah menerima kiriman gambar ini, saya coba akses dan cek akun twitter @AbrahamSamad tersebut, dan hasilnya sungguh mengejutkan luar biasa.

Belum pernah saya membaca kritik begitu pedas dan keras kepada pemerintah dituliskan secara terbuka di media publik seperti Twitter. Kritiknya langsung menunjuk pada orang tertentu, disampaikan secara tegas lugas tanpa basa-basi.

Siapapun pemilik akun ini, entah Abraham Samad atau bukan, tentulah dia seorang yang teramat kritis dan tentu saja teramat berani.

Tapi lepas dari siapapun pemilik akun ini, jika informasi yang disampaikannya benar, maka ini masih senada dengan posting sebelumnya, tentang keheranan saya kenapa Gerindra begitu "dendam" dan "benci" pada Jokowi, tentu ada latar belakang dan cerita. Dan apapun ceritanya, saya percaya bahwa kita harus berhati-hati.....


Thursday, April 17, 2014

Kenapa Prabowo (Gerindra) begitu Dendam pada Megawati (PDIP) ?

Menjelang PEMILU Legislatif, 9 April 2014 besok, suasana politik di Indonesia semakin "hangat". Banyak terjadi kampanye partai yg mengejek atau menyindir partai lainnya.  Tidak hanya itu, sindiriran bahkan juga disampaikan dalam bentuk puisi, seperti puisi tentang seekor ikan merah karya Fadli Zon dari Gerindra.  Kita tidak perlu cerdas untuk menduga bahwa yang dimaksud dalam puisi tersebut tak lain adalah Jokowi, calon presiden dari PDIP.

Publik yang cermat dan jeli bisa melihat adanya nada "kemarahan" atau "dendam" dari Prabowo (Gerindra) kepada Megawati (PDIP).